## Demonstrasi Tolak Dwifungsi ABRI di Bandung Ricuh: Warganet Panjatkan Doa untuk Keselamatan Pendemo
Kota Bandung menjadi sorotan di media sosial, khususnya X (sebelumnya Twitter), pasca terjadinya demonstrasi besar-besaran yang menolak dwifungsi ABRI. Aksi yang berlangsung hingga Sabtu dini hari (22/3/2025) tersebut diwarnai kericuhan dan situasi yang mencekam. Berbagai video amatir yang beredar di platform X dan Instagram memperlihatkan pemandangan yang mengkhawatirkan: kepulan asap tebal membubung ke udara, diselingi percikan api yang beterbangan. Video lain menampilkan warga yang berlarian menyelamatkan diri dengan latar belakang kobaran api yang semakin membesar.
Hingga pukul 03.30 WIB, pantauan Bisnis.com di X menunjukkan perbincangan mengenai demonstrasi di Bandung masih ramai diperdebatkan. Rasa khawatir dan keprihatinan mewarnai sebagian besar komentar warganet. Banyak yang memanjatkan doa dan harapan agar para demonstran tetap aman dan terhindar dari bahaya.
“Stay safe kawan-kawan di Bandung!!!” cuit akun @auf*******, mengungkapkan rasa simpati dan kekhawatirannya. Sementara itu, akun @ayu***** menuliskan kekhawatirannya dengan nada yang lebih emosional, “Di Bandung chaos banget ya Allah. Semoga pada aman. Aku mau nangis mantengin kabarnya dari malam.” Ungkapan-ungkapan tersebut merefleksikan keresahan publik terhadap situasi yang terjadi di Bandung.
Berdasarkan pemantauan melalui situs pelindung.bandung.go.id, yang memanfaatkan CCTV untuk memonitor kondisi lingkungan di Bandung, beberapa titik aksi utama seperti daerah Dago dan Alun-Alun Asia Afrika terlihat sudah kondusif dan telah kembali lengang pada dini hari.
Latar belakang demonstrasi ini adalah penolakan keras masyarakat terhadap rencana revisi Undang-Undang TNI yang dinilai akan memperkuat dwifungsi ABRI. Aksi demonstrasi ini telah berlangsung sejak Kamis (20/3/2025) dan dipicu oleh kekecewaan publik terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah yang dianggap tidak mendengar aspirasi rakyat untuk menolak revisi tersebut. Publik merasa suara mereka diabaikan oleh eksekutif dan legislatif dalam pengambilan keputusan yang krusial ini. Kekecewaan ini kemudian memicu gelombang protes yang meluas dan berujung pada demonstrasi besar-besaran di Bandung yang diwarnai kericuhan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya dialog dan keterbukaan dalam proses pengambilan kebijakan publik. Semoga situasi di Bandung segera pulih dan pemerintah dapat lebih responsif terhadap aspirasi rakyat. Kita berharap tidak ada lagi korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini.
**Kata Kunci:** Demonstrasi Bandung, Dwifungsi ABRI, Revisi UU TNI, Kericuhan Bandung, Aksi Protes, Media Sosial, X (Twitter), Aspirasi Rakyat, Keamanan Bandung
**(Catatan: Bagian “Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro” dihapus karena tidak relevan dengan isi artikel dan mengganggu alur baca.)**