CIREBONRAYA – Keberadaan komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) di Kabupaten Indramayu semakin mencuri perhatian. Informasi yang beredar menyebutkan jumlah mereka terus meningkat dan kini tersebar di hampir seluruh wilayah.
Bahkan, beredar kabar sebagian pasangan LGBT sudah melangsungkan pernikahan tidak resmi. Resepsi digelar secara sederhana dan terbatas, hanya dihadiri oleh kalangan internal komunitas.
Pengakuan Anggota Komunitas
Seorang anggota komunitas LGBT Indramayu berinisial A, pemuda berusia 25 tahun, menceritakan bagaimana kelompok ini terus berkembang. Menurutnya, para anggota berasal dari berbagai latar belakang sosial, mulai dari pekerja, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
“Biasanya kenal lewat aplikasi pertemanan khusus. Awalnya saling kirim foto, lalu janjian ketemu. Kalau merasa cocok, hubungan bisa berlanjut, bahkan sampai menikah sesama jenis,” ungkap A, Rabu (3/5/2023).
Aplikasi Khusus Jadi Media Perkenalan
Komunitas LGBT di Indramayu umumnya saling mengenal melalui aplikasi pertemanan tertutup. Di aplikasi itu, mereka bisa berbagi data pribadi, foto, hingga merencanakan pertemuan.
Menurut A, tak jarang interaksi tersebut juga berujung pada transaksi seksual dengan imbalan uang. “Kalau sama-sama sepakat, ada yang langsung melakukan hubungan, ada juga yang serius menjalani hubungan jangka panjang,” tambahnya.
Pertemuan Antar Daerah
Tidak hanya melalui dunia maya, komunitas ini juga rutin mengadakan pertemuan tatap muka. Bahkan, beberapa kali kegiatan melibatkan anggota LGBT dari daerah lain, seperti Subang dan Cirebon. Pertemuan biasanya dilakukan tertutup demi menjaga kerahasiaan identitas anggotanya.
Kesimpulan
Fenomena bertambahnya jumlah komunitas LGBT di Indramayu memunculkan beragam reaksi. Ada yang menilai hal ini sebagai bagian dari dinamika sosial modern, namun sebagian masyarakat tetap menganggapnya bertentangan dengan norma.
Yang jelas, kenyataan ini menunjukkan bahwa keberadaan LGBT di Indramayu semakin nyata dan terus berkembang dari waktu ke waktu.